Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar Bahasa Belanda

KATA PENGANTAR DAN PETUNDJUK PENGGUNAAN

Pembatja tentu mengharapkan manfaat dan tjara pemakaian jang setepatnja dari buku ini. Oleh karenanja dibawah ini dikemukakan dengan singkat dan seksama apa jang mendjadi tudjuan, bagaimana mentjapai tudjuan itu dan apa jang perlu dilakukan untuk memperoleh faedah jang sebesar-besarnja dari buku ini.

Tudjuan

Dengan sendirinja bahasa asing akan lebih mudah dipeladjari dengan pimpinan seorang pengadjar ahli. Tetapi oleh karena tidak selalu bisa didapatkan pengadjar jang demikian maka penulis dalam buku ini mentjoba menjadjikan tjara beladjar tanpa guru. Buku ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan pasip jang memungkinkan membatja dan mengerti Bahasa Belanda. Dengan demikian lebih mudah dipeladjari dari pada beladjar bertjakap-tjakap Bahasa Belanda tanpa pengadjar. Mengingat kata2 dan kalimat2 djauh lebih mudah dari pada menggunakannja. Djadi tudjuan buku ini terutama hanjalah memberikan kemampuan kepada jang mempela-djarinja untuk dapat membatja serta mengerti tulisan2 (karangan2) dalam Bahasa Belanda. Meskipun demikian hal ini tak akan merin-tangi mereka jang dengan kemauan keras djuga hendak beladjar bertjakap-tjakap Bahasa Belanda.

Metode

Sebagaimana bahasa2 lain, Bahasa Belanda memiliki banjak sekali

kata2. Sebagian dari kata2 itu sering, bahkan amat sering, dipergunakan, sedangkan puluhan ribu lainnja djarang2 hingga amat djarang dipergunakan.

Dalam metode buku ini dipergunakan kata2, jang lazim dipakai karena  kata2, inilahjang lebih berguna (mempunjai nilai pakai).

Karena kata2 itu selalu dipakai dalam kalimat maka disinipun kata2 itu dikemukakan dengan mentjantumkannja dalam kalimat2. Untuk     memudahkan peladjar mengingat dan mengerti kata2 jang telah dipeladjari, kata2 itu senantiasa diulangi dalam halaman2 berikutnja. Djuga bentuk2 kalimat jang berbelit-belit pada dasarnja berasal dari bentuk2 kalimat asal jang sederhana. Dengan lambat-laun diperkenalkan kepada pembatja ragam dan keruwatan2 dari pada kata2.

Tugas peladjar.

Seseorang jang beladjar sendiri tanpa guru, harus pula mengawasi diri sendiri. la harus keras terhadap dirinja sendiri dan harus dapat menentukan apakah peladjaran2 telah dimengertinja benar2. Dapat diandjurkan: hendaknja djangan melandjutkan peladjaran jang beri-kutnja sebelum benar2 memahami peladjaran sebelumnja. Selandjutnja: beladjarlah teratur tetapi djangan berturut-turut terlalu lama.

Dalam tiap2 peladjaran, kata2 jang belum dikenal ditjetak dengan hu-ruf miring dan terdjemahan diberikan disampingnja. Djika ada kata2 jang telah diberikan tetapi lupa, tjarilah kembali pada peladjaran2 jang mendahului atau dalam daftar kata2 pada achir buku ini. Achirnja diutjapkan, selamat beladjar.

Sebagai penutup penulis menjatakan penghargaan jang sebesar-be-sarnja kepada semua pihak jang memberikan bantuan, terutama kepada Sdr. I. F. M. Salim jang telah sudi membantu hingga buku ini tersusun. Demikian pula kepada Sdr. Esmet Sapari dari Sekolah Indonesia di Nederland jang sekedar telah membatja dan memeriksa rentjana naskah buku ini.

DARI HAL TJARA MENGUTJAPKAN KATA2 BELANDA

I. Huruf hidup dapat dibagi dalam:

a] huruf hidup jang njaring;

b] huruf hidup jangpekak dan c] huruf

hidup tak berbunji.

a] Huruf hidup jang njaring: aa-ee-ie-oo-uu-oe-eu

Dalam 'maar' huruf aa berbunji seperti dalam kata 'Sjarif', 'lapar'

(djadi bukan seperti dalam: 'gelap').

Dalam 'meer' ee itu berbunji seperti dalam 'perle"nte', 'kedele'.

Dalam 'm/er' ie itu berbunji seperti 'k/tab', 'g/la', 'lag/'.

Dalam 'moor' oo itu berbunji seperti dalam 'bodoh', 'kolam', 'orang'.

Dalam 'mi/wr' uu itu berbunji seperti diantara / dalam 'bz'ru' dan u

dalam 'bwru'. (atau dalam kata Perantjis: 'fwtwr' dan Djerman 'Fr«h-

ling')

Dalam 'moer' oe itu berbunji seperti u dalam 'pwlang', 'lwpa', 'swdah'.

Dalam 'dear' eu itu tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Berbunji

seperti dalam kata Djerman 'Kd'nig'.

Perhatian:

Huruf2 aa, ee, oo, uu dalam suku2-kata jang terbuka ditulis dengan

satu huruf sadja (jakni: suku-kata terbuka jang berachir dengan huruf

hidup, misalnja: ha-ren, he-ren, ht/-ren).

Tetapi bunjinja tetap njaring.

b] Huruf hidup jang pekak: a-e-i-o-u

a dalam 'pad' berbunji seperti dalam 'ohli', 'hak'.

e dalam 'pet' berbunji seperti dalam 'kor^k', 'ptH'.

/ dalam 'pit' berbunji seperti dalam 'p/T, 'ad/k'.

o dalam 'pot' berbunji seperti dalam 'botol', 'kotor'.

u dalam 'pwt' berbunji hampir seperti e dalam 'senang', 'benang'.

Perhatian:

Istilah 'berbunji seperti' berarti: 'berbunji kira2 seperti' dan istilah

'berbunji hampir seperti' berarti 'berbunji kira2 hampir seperti'.

Huruf2 hidup jang njaring dalam kata2 Belanda berbunji agak lebih

pandjang daripada dalam kata2 Indonesia.

Huruf2 hidup jang pekak dalam kata2 Belanda berbunji agak lebih

pendek daripada dalam kata2 Indonesia.

Maka dari itu perhatikanlah betul2 tentang perbedaan dalam utjapan

antara huruf hidup jang njaring dalam baris pertama dan huruf hidup

jang pekak dalam baris kedua.

1] paden; he-ten; nie-ten; bo-ten; hu-ren; • 2] pad-den; pet-ten; pit-ten; pot-ten; dun-ne.

c] Huruf hidup jang tak berbunji: e

'De', 'je', 'belovcn', 'geloven'.

Dalam sedjumlah besar kata2 Belanda huruf e mempunjai bunji kira2

seperti dalam 'kenal', 'gelap'.

Alhasil huruf e dapat berbunji tiga matjam:

'les' berbunji pekak seperti dalam 'korck'.

'Leren' (le-ren) njaring seperti dalam 'kedele'', 'tempe', 'ber-te'le2'.

'De' berbunji seperti dalam 'scnang', 'menang', 'bcras', 'mdati'.

II. Huruf-huruf mati (konsonan)

Dalam bahasa Belanda dan bahasa Indonesia utjapan kata2 hanja

sedikit sadja perbedaannja, jaitu mengenai huruf2: b, d,/(dalam kata2

Arab asli), misalnja: '/ilsa/at', 'Ari/in'.

j, k (seperti dalam'£urang', 'Autang', 'Aotor'), /, m, n, p (misalnja:

dalam '/mtjul', '/>adang'), r, s, t, w, ng (dalam bahasa Belanda ng

tidak pernah ditulis pada permulaan kata, melainkan ditengahnja,

atau pada achirnja: 'zingen', 'la«g').

Tentang huruf2 mati jang lain dapat didjelaskan sebagai berikut:

c berbunji seperti k didepan konsonan, misalnja: 'clown', 'club',

'clerus', dan didepan a, o, u, misalnja: 'cacao', 'cooperatie', 'cursus'.

Didepan huruf / dan e berbunji seperti s, misalnja: 'cilinder', 'cent'.

ch berbunji hampir seperti dalam kata2 Arab asli: 'c/zabar', 'c^alajak',

misalnja: 'lac/z'.

Tetapi pada awal kata2, didepan huruf hidup, maka ch berbunji

seperti sj, misalnja: 'chauffeur', 'CAina', 'chef.

g berbunji seperti ch jang bersuara lembut, misalnja: 'da-gen', di-

banding dengan g dalam 'la-chen'.

Pada achir kata2, maka g berbunji seperti ch dalam 'c/*abar': 'lig',

'lag'.

h pada awal kata2 Belanda dan didepan huruf hidup berbunji seperti

orang kehabisan napas: '/zals', 'Mer', 'Aart'.

qu hanja terdapat pada permulaan kata2 asing dan berbunji seperti

kw, misalnja 'gwaliteit', '^wantiteit'.

v berbunji seperti/jang bersuara lembut: 'val\ 'ven', 'vel'.

z berbunji seperti s jang bersuara lembut: 'zo', 'zon', 'zoon'.

Perhatian:

'Heft/', ltobf diutjapkan seperti: 'hep*', 'topf. 'Ha^f, 'pad' diutjapkan seperti: 'haf, 'paf. lY\o\xdt\ 'baadV' diutjapkan seperti: 'houf', 'baaf'.

III. Huruf madjemuk:

ei dan ;)' berbunji hampir seperti antara e dalam 'karet' dan ai dalam

'kam'.

ou dan au berbunji kira2 ao dalam 'kaos', 'Laos'.

ieu berbunji kira2 seperti iu dalam 's/wl'.

aai berbunji kira2 seperti ai dalam 'kam'.

eeu berbunji kira2 seperti ew dalam 'mewah', 'lewat'.

ooi berbunji kira2 seperti oi dalam 'ambof, 'mq/ang'.

oei berbunji kira2 seperti ui (uj) dalam 'bwih', 'bw/'ung'.

ui berbunji kira2 seperti eu (tidak terdapat dalam bahasa Indonesia.

Kira2 hampir seperti eu dalam bahasa Djerman: 'new', hewte').

Posting Komentar untuk "Belajar Bahasa Belanda"