Bersyukurlah, kekayaan bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan unia, namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup
Bersyukurlah, kekayaan bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan unia, namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup.
(HR Bukhari no 6446 dan Muslim 1051
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ
“Sungguh sangat beruntung orang yang telah masuk Islam, diberikan rizki yang cukup dan Allah menjadikannya merasa puas dengan apa yang diberikan kepadanya.” (HR. Muslim no. 1054)
Sungguh harta dan kekayaan yang brlimpah pasti membuat hidup jadi lalai dengan akhirat, padahal hidup itu tak selamanya tinggal bermewah-mewah di dunia yang fana ini.
Posting Komentar untuk "Bersyukurlah, kekayaan bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan unia, namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup"
silahkan berkomentar