Mewaspadai Hilangnya Keistiqomahan
Hadirilah kajian islam ilmiah dengan tema mewaspadai hilangnya keistiqomahan, dengan pembicara insya allah ustadz Abu Hamzah Yusuf
sedikit kopian status dari al akh el fata:
Diantara faktor yang menyebabkan seseorang berhenti dan terputus dari menuntut ilmu adalah karena mencari guru yang sempurna. Kesempurnaan tidak akan kamu temukan kecuali pada deretan ulama teratas, yakni ulama besar yang benar-benar telah dalam ilmunya. Sementara, ulama seperti mereka tidak mesti punya kesempatan untuk mengajari setiap orang yang hendak menuntut ilmu.Karena itu, hendaknya kamu mengambil apa yang benar dari apa-apa yang diajarkan oleh seorang guru selama dia dipercaya oleh para penuntut ilmu, karena cara penyampaian dan pemaparannya bagus, benarnya lebih banyak dari salahnya, atau kesalahannya terhitung sedikit. Ambillah darinya apa yang benar. Adapun kesalahannya, tunjukkanlah kepadanya dengan adab yang baik hingga dia menyadarinya.
Asy Syaikh Muqbil ibnu Hadi Al Wadi’iy rahimahullah menyatakan, “Sesungguhnya kami tidak menuntut ulama kita untuk menjadi seperti malaikat yang tidak pernah berbuat maksiat kepada Allah ‘azza wa jalla. Tidak ada seorang ulama pun di dunia ini kecuali ada benarnya dan ada salahnya. Dia mengetahui banyak perkara dan tidak mengetahui beberapa perkara. Apabila seorang guru benarnya lebih banyak daripada salahnya, ambillah ilmu darinya.”.
Disebutkan dalam sebuah bait syair,
و من ذا الذي ترضى سجاياه كلها. كفى بالمرء نبلا أن تعد معايبه.
“Dan siapakah yang akan diridhai seluruh perbuatannya?! Cukuplah sebagai kemuliaan bagi seseorang jika aibnya bisa dihitung.”
Disebutkan dalam bait syair yang lain,
و من ذا الذي ما ساء قط. و من له الحسنى فقط.
“Dan siapakah yang tidak pernah bersalah sama sekali?! Dan siapakah yang padanya hanya kebaikan saja?!”
[Dinukil dari terjemahan Asbabuts Tsabat ‘ala Thalabil ‘Ilmi - Asy Syaikh Shalih ibn ‘Abdil ‘Aziz Alu Syaikh]
Posting Komentar untuk "Mewaspadai Hilangnya Keistiqomahan"
silahkan berkomentar