Tafsir Surah Al-Qāri‘ah — Ringkasan Berdasarkan Tafsir As-Sa‘dī
Surah ini menggambarkan keadaan manusia dan alam pada hari itu, serta menjelaskan dua kelompok besar manusia berdasarkan berat atau ringannya timbangan amal mereka.
1. Makna Al-Qāri‘ah dan Pertanyaan Retoris
Allah membuka surat ini dengan tiga ayat berurutan:
ٱلْقَارِعَةُ • مَا ٱلْقَارِعَةُ • وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْقَارِعَةُ
Tiga ayat ini adalah bentuk pertanyaan retoris (استفهام تهويل), yaitu pertanyaan yang bukan untuk mencari jawaban, tetapi untuk menggugah rasa takut, mengingatkan, dan menegaskan kedahsyatan kiamat.
Menurut Tafsir As-Sa‘dī, pengulangan ini mengisyaratkan “perkara yang besar, peristiwa yang sangat dahsyat, yang manusia belum pernah melihat tandingannya.” Allah bertanya, “Apakah al-Qāri‘ah itu?” lalu Allah sendiri menjawab dengan gambaran keadaan manusia dan gunung-gunung pada hari itu.
Pertanyaan seperti ini sering digunakan dalam Al-Qur’an untuk menanamkan rasa takut positif (khauf) agar manusia kembali kepada Allah, bukan karena Allah tidak mengetahui jawabannya.
2. Keadaan Manusia: Seperti Laron yang Bertebaran
Allah berfirman:
يَوْمَ يَكُونُ ٱلنَّاسُ كَٱلْفَرَاشِ ٱلْمَبْثُوثِ
“As-Sa‘dī” menjelaskan bahwa al-farāsy adalah serangga kecil seperti laron atau ngengat yang beterbangan di sekitar cahaya dengan gerakan kacau, tidak teratur, dan saling bertabrakan.
Ini adalah gambaran kondisi manusia pada hari kiamat:
-
Mereka keluar dari kubur dalam keadaan bingung.
-
Tidak tahu ke mana harus pergi.
-
Tidak memiliki arah, kendali, maupun kemampuan mengatur diri.
-
Sebagian menabrak sebagian yang lain karena ketakutan besar.
As-Sa‘dī mengatakan: “Hal ini menunjukkan hinanya manusia pada hari itu, kecuali orang-orang yang Allah selamatkan dengan iman.”
Maka seorang mukmin memohon perlindungan kepada Allah agar tidak termasuk golongan yang berantakan dan tersesat pada hari besar itu.
3. Keadaan Gunung: Seperti Wol yang Ditiup Angin
Ayat berikutnya:
وَتَكُونُ ٱلْجِبَالُ كَٱلْعِهْنِ ٱلْمَنفُوشِ
Al-‘ihn adalah wol halus berwarna, dan al-manfūsy artinya wol yang diurai dan ditiup angin sehingga beterbangan dan hancur.
Gunung yang kokoh, yang selama ini menjadi pasak bumi, pada hari kiamat berubah seperti:
-
kapas yang dicabik-cabik,
-
lalu ditiup angin,
-
lenyap tanpa bentuk,
-
hingga akhirnya hilang tanpa sisa.
As-Sa‘dī menyatakan bahwa gambaran ini menunjukkan betapa kuatnya kehancuran hari kiamat, sebab sesuatu sekuat gunung pun hancur seperti kapas. Bagaimana lagi dengan manusia yang jauh lebih lemah?
4. Timbangan Amal: Penentu Nasib Abadi
Setelah menggambarkan kedahsyatan kiamat secara visual, Allah beralih kepada inti utama surah: timbangan amal.
(1) Orang yang berat timbangan amalnya
فَأَمَّا مَن ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ • فَهُوَ فِى عِيشَةٍ رَّاضِيَةٍ
Menurut Tafsir As-Sa‘dī:
-
Timbangan berat karena iman, amal saleh, keikhlasan, dan kebaikan hati.
-
Mereka mendapatkan ‘isyah rādhiyah yaitu kehidupan yang diridhai—di surga.
-
Disebut “diridhai” karena:
-
penghuninya ridha terhadap nikmat yang ia terima, dan
-
Allah pun ridha terhadapnya.
-
Ini menunjukkan kesempurnaan nikmat surga.
(2) Orang yang ringan timbangan amalnya
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ • فَأُمُّهُۥ هَاوِيَةٌ
As-Sa‘dī menjelaskan bahwa “ummuhu hāwiyah” maknanya:
-
ia tidak mempunyai tempat kembali,
-
kecuali ke dalam neraka Jahanam,
-
seolah-olah neraka menjadi “ibu” yang memeluknya secara paksa, sebagai tempat kembali yang menyedihkan.
Allah melanjutkan:
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا هِيَهْ • نَارٌ حَامِيَةٌ
Yaitu neraka yang sangat panas, telah mencapai puncak suhu yang tidak terbayangkan.
As-Sa‘dī menegaskan bahwa ringannya timbangan amal disebabkan oleh:
-
kekufuran,
-
kemunafikan,
-
kemaksiatan yang tidak diiringi taubat,
-
atau amal yang tidak ikhlas.
5. Inti Pelajaran dari Surah Al-Qāri‘ah
Dari penjelasan As-Sa‘dī dan ulama salaf lainnya, ada beberapa pelajaran penting:
1. Kiamat adalah peristiwa dahsyat yang harus selalu diingat.
Tujuannya menumbuhkan rasa takut yang positif, bukan putus asa.
2. Manusia sangat lemah tanpa pertolongan Allah.
Pada hari itu, manusia seperti laron yang kacau, tanpa kekuatan menguasai diri.
3. Dunia tidak layak dijadikan tujuan utama.
Gunung yang kokoh saja hancur, apalagi harta, jabatan, dan kemuliaan dunia.
4. Timbangan amal menjadi penentu nasib abadi.
Setiap detik kehidupan dunia harus dipenuhi amal berat berkualitas:
-
iman yang benar,
-
amal saleh,
-
mengikuti sunnah,
-
keikhlasan,
-
meninggalkan maksiat.
5. Surah ini menegaskan dengan kuat manhaj salaf:
Yaitu menggabungkan rasa takut, harap, dan amal, serta mempersiapkan diri untuk hari akhir.
Penutup
Surah Al-Qāri‘ah adalah surat pendek yang sangat kuat pengaruhnya. Ia mengguncang hati, mengingatkan manusia tentang kedahsyatan hari kiamat, dan memisahkan dua golongan manusia: mereka yang bahagia karena amalnya berat dan mereka yang celaka karena amalnya ringan.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang yang berat amalnya, ikhlas dalam ibadah, dan selamat pada hari ketika manusia bertebaran seperti laron dan gunung-gunung hancur seperti kapas yang diurai.
📚 Sumber Tafsir As-Sa‘dī
Nama Kitab:
تيسير الكريم الرحمن في تفسير كلام المنان
(Taysīr al-Karīm ar-Raḥmān fī Tafsīr Kalām al-Mannān)
Sering dikenal dengan nama Tafsir As-Sa‘dī.
Pengarang:
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa‘dī (1307–1376 H)
(عبد الرحمن بن ناصر السعدي)
Beliau adalah salah satu ulama besar dari Najd, guru dari Syaikh Ibn Utsaimin rahimahumallah. Tafsirnya masyhur karena gaya penjelasan yang ringkas, mudah, dan berpegang pada pemahaman salaf.
🔗 Link Sumber Tafsir (yang dapat diakses umum)
Berikut beberapa rujukan online yang memuat teks asli Tafsir As-Sa‘dī pada Surah Al-Qāri‘ah:
1️⃣ Archive.org – Tafsir As-Sa‘dī PDF (Arab)
https://archive.org/details/waq10470
2️⃣ Al-Islam.net – Taysir al-Karim ar-Rahman (Arab)
https://islamhouse.com/ar/books/281941/
3️⃣ TafsirWeb.com – Terjemahan Bahasa Indonesia
https://tafsirweb.com/3057-surat-al-qariah.html
4️⃣ Al-Maktaba al-Shamela (Shamela Library)
https://shamela.ws/book/7801
(Cari Surah Al-Qāri‘ah agar langsung menuju penafsiran surat tersebut.)
📌 Catatan Penting mengenai Rujukan Online
-
TafsirWeb adalah sumber terjemahan terpercaya karena mengambil dari terjemahan resmi dan mengikuti standar penerjemahan ulama.
-
PDF di Archive dan Shamela adalah teks Arab asli yang umum dipakai para penuntut ilmu.
Posting Komentar untuk "Tafsir Surah Al-Qāri‘ah — Ringkasan Berdasarkan Tafsir As-Sa‘dī"
silahkan berkomentar