Penetapan Ma'iyah Kebersamaan Allah subhanahu wata'ala atas hamba-hambaNya
Kebersamaan Allah ta'ala dibawakan oleh syaikhul Islam setelah itsbat uluwullah ala kholqihi. Mungkin nampak di mata manusia ada pertentangan dalam pernyataan kebersamaan Allah dengan manusia, mengapa bisa Allah yang maha tinggi di atas segala sesuatu bersama makhluqNya. Sekilas memang nampaknya begitu, maka baik kiranya disebutkan maiyah Allah setelah dijabarkan uluwullah fauqo kulli syai'.
Sebenarnyalah tidak ada pertentangan jika ditinjau lebih lanjut. Di dalam bahasa kita mengenal beberapa pernyataan serupa dengan kebersamaan di maksud di atas. Contoh: alqomaru ma'ana, kami berjalan bersama bulan.
Kebersamaan Allah atas mahluknya dibagi dua: 'amah dan khoshoh.
'Ammah ialah kebersamaan Allah bersama makhlukNya baik mukmin maupun kafir, yang baik maupun yang buruk, peliputan Allah subhanahu wata'ala atas makhluknya dan tidak ada yang ghaib bagiNya.
Ma'iyah Al Khosh Kebersamaan Allah atas hambanya yang bertaqwa, dengan pertolongan dan pembelaan dari Allah subhanahu wata'ala.
Maiyah al khosh yang berkaitan dengan sifat-sifat khusus. Seperti kalamNya Innalloha ma'asshobirin (sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar) sabar di sini adalah berarti sifat-sifat khusus.
Derajat:
- Ngamatul / Umum
- Khusus / dengan sifat tertentu
- Khoshhoh mukhoyat dengan individu tertentu. (Derajat paling tinggi)
Posting Komentar untuk "Penetapan Ma'iyah Kebersamaan Allah subhanahu wata'ala atas hamba-hambaNya"
silahkan berkomentar