Macam-Macam Rasa Malu
Ibnu Rajab berkata, "Ketahuilah bahwa rasa malu itu ada dua macam :
Wallâhu a'lam.
[Dinukil dari buku terjemahan Nashîhatî lin Nisâ' (Nasehatku Untuk Para Wanita), karya Ummu 'Abdillâh Al Wâdi'iyyah, Putri Asy Syaikh Muqbil bin Hâdi Al Wâdi'iy]
• Pertama, rasa malu yang memang merupakan perangai (sifat) yang asli tanpa diusahakan dan ini merupakan semulia-mulia akhlak yang Allah anugerahkan dan ciptakan kepada hamba-Nya di atasnya. Karena itu Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda,
الْحَيَاءُ لاَ يَأْتِي إِلاَّ بِخَيْرٍ
Sesungguhnya rasa malu itu akan mencegah dari melakukan hal-hal buruk dan akhlak yang rendah serta mendorong untuk melakukan perbuatan yang mengandung akhlak yang mulia lagi tinggi. Sehingga rasa malu itu termasuk sifat atau perangai keimanan.
• Kedua, rasa malu yang didapatkan dari mengenal Allah, keagungan-Nya, dan kedekatan-Nya dari hamba-Nya serta pengawasan Allah kepada mereka dan pengetahuan Allah terhadap mata yang berkhianat dan apa yang disembunyikan di dalam dada. Hal ini merupakan setinggi-tinggi perangai keimanan, bahwa ia termasuk setinggi-tinggi derajat ihsan. Terkadang muncul rasa malu kepada Allah ketika seseorang mencermati nikmat-nikmat Allah 'azza wa jalla dan melihat kekurangannya dalam mensyukuri kenikmatannya.
Jika seorang hamba tidak lagi memiliki rasa malu yang bisa diusahakan ataupun secara tabi'at, maka tidak akan ada lagi sesuatu yang mencegahnya dari melakukan akhlak yang jelek dan rendah. Jadilah ia seolah-olah tidak punya keimanan. Dan yang dimaksudkan dengan rasa malu yang terpuji dalam perkataan Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam adalah akhlak yang mendorong untuk melakukan perbuatan yang baik dan meninggalkan perkara yang jelek. Adapun kelemahan dan keminderan yang menyebabkan kurangnya seseorang dalam menunaikan hak-hak Allah dan hak-hak hamba-Nya, itu bukan termasuk malu tapi itu hanyalah kelemahan dan kehinaan."
Wallâhu a'lam.
[Dinukil dari buku terjemahan Nashîhatî lin Nisâ' (Nasehatku Untuk Para Wanita), karya Ummu 'Abdillâh Al Wâdi'iyyah, Putri Asy Syaikh Muqbil bin Hâdi Al Wâdi'iy]
Posting Komentar untuk "Macam-Macam Rasa Malu"
silahkan berkomentar