Apakah partisipasi masyarakat yang aktif menjamin lahirnya tata pemerintahan yang baik?

Apakah partisipasi masyarakat yang aktif menjamin lahirnya tata pemerintahan yang baik? Pertanyaan tersebut mengusik batin saya. 

Dalam relung hati saya yang paling dalam berkata, "Tidak saudara-saudara!" Walaupun tidak memungkiri bahwa dengan otonomi dan desentralisasi, pengelolaan sumber daya milik masyarakat bisa lebih berpihak kepada kepentingan masyarakat. Akan tetapi partisipasi masyarakat yang kian aktif itu tak lain tak bukan adalah pedang dengan dua sisi. Dia bisa menguntungkan kawan, juga bisa membuntungkan kawan. Bagaimana? Kita selamanya tidak bisa memuaskan semua orang, ini adalah filsafat yang selalu terngiang ketika kita berhadapan dengan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan banyak orang. 

Biaya untuk memuaskan berbagai elemen dalam masyarakat yang masing-masing juga mempunyai kepentingan tidaklah sedikit, dan hasilnya ialah tarik ulur. Alih-alih pengelolaan sumber daya tersebut benar-benar dinikmati masyarakat, malah mereka hanya menjadi santapan lezat bagi para politikus kecil di daerah-daerah otonom yang menikmati manfaat itu dengan sebesar-besarnya.